Selasa, 29 Desember 2009

Di rabu siang !!!

rabu siang tertanggal 30 Desember 2009,atau seharii sebelum malam tahun baru..
wkwkkwkwk...
rabu siang yg gga jelas..
rabu siang itu waktunya saya pratikum internet di gedung D325,
hari ini tertanggal 30 desember 2009,hari terakhir untuk pratikum internet..
pratikum internet yang di mulai sejak tanggal 16 desember 2009,dan akan berakhir hari ini
cukup senang dengan berakhirnya semua pratikum yang sudah di jalani di semester satu ini,
mulai dari pratikum VB dan QB,pratikum Fisika,pratikum Windows,dan terakhir pratikum internet..
cukup banyak pratikum di semester satu ini.. hufft !!!! ckck.ckck..ck
semua di jalani dengan sepenuh hatii,walau terkadang suka males tuk hadir di pratikumnya, hehhe
tpii gpapa lahh.. namanya jga kuliah,harus ngerjar nilai donk
biar dpet ipk yg di inginkan..
hehehhe..
mudah-mudahan di semester satu ini bisa ddpet nilai yang lumayan puas dehH..
doooaaaaiinn yyaaa.... !!! amin..

Rabu, 16 Desember 2009

BAB 10 PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS (pengantar bisnis)

Pengertian Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diindinkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa. Perusahaan bisnis adalah sebuah organisasi yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapakan akan memperoleh laba untuk para pemilik. Produktifitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber(jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energy dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut. ProduksiTanggung jawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan tersebut adalah:
  1. Keputusan yang berhubungan dengan disain dari system produksi manufaktur.
  2. Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian system tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.
Sistem Produksi Manufaktur Beberapa keputusan untuk jangka   panjang yang menentukan disain system produksi adalah tentang:
  1. Disain produksi dari barang yang diproses
  2. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
  3. Disain tugas
  4. Lokasi dari fasilitas produksi
  5. Layout dari fasilitas tersebut
Keputusan-keputusan yang komplek tersebut sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat dogolongkan menurut 3 macam cara yaitu:
  1. Sifat Proses Produksi
  2. Jangka Waktu Produksi
  3. Sifat Produk
Penggunaan produksi standart ini memerlukan sejumlah modal yang besar untuk
  1. Memelihara sejumlah persedian
  2. Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
  3. Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran, pencurian dan sebagainya.
  4. Produksi pesanan
Produksi pemesanan ini muncul atau digunakan bilamana para pembeli menhendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan. KEGIATAN PRODUKSI Gambaran Sekilas Masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah: #  Perencanaan produksi #  Organisasi produksi #  Pengendalian produksi #  Pemeliharaan peralatan #  Pengawasan dan pemeriksaan kualitas Perencanaan produksi Perencaan produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi: #  Jenis barang yang akan dibuat # Jumlah barang yang akan dibuat # Cara pembuatan Perencanaan jenis barang yang akan dibuat terdirei atas 4 tahap, yaitu: #  Tahap pertama, penentuan disain awal yang berupa disain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi. #  Tahap kedua, penentuan disain barang yang tepat #  Tahap ketiga, penentuan cara pembuatan yang berupa penentuan urutan proses produksi, tempat kerja dan peralatan yang dipakai. #  Tahap keempat pembuatan, merupakan usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan laout, tuntunan kualitas dan mesin, peralatan yang tersedia. Organisasi Produksi Dalam pwruhaan manufaktur, tanggung jawab untuk memproduksi barang berada pada bagian produksi. Pengendalian ProduksiPengendalian produksi  adalah serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif ke dalam satu aliran dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum ongkos terendah, dan kemungkinan waktu tercepat. Ada dua macam pengendalian produksi, yaitu: #  Order control, digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan-pesanan dari pembelinya. #  Flow control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi  untuk persediann dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan pembeli diterima. Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi Tahap-tahap atau fungsi dalam pengendalian produksi ada 4 yaitu: # Perencanaan #  Routing # Scheduling #  Dispatching Memuat beberapa hal tentang pembuatan barang seperti: Barang apa yang harus dibuat dan jumlahnya Disain, ukuran dan bahan yang akan dipakai Mesin dan perlatan yang harus dipakai Petugas yang harus mengerjakan Kapan harus dimulai dan selesai Kepada siapa barang tersebut dijual Analisis jaringan Kerja : Metode Jalur Kritis dan PERT Konsep dasar itu adalah, sebagai berikut:
  1. Jaringan kerja (Network)
Merupakan astu seri aktivitas yang bersambung dalam menhasilkan barang dan jasa yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan perusahaan.
  1. Jalur Kritis (Ctitical Path)
Jalur kritis adalah jalur yang terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai. Pada contoh dimuka terdapat 4 jalur untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai berikut: a        A – D – H memerlukan waktu selama 4 + 5 + 7 = 16 satuan waktu b        B  – F – H memerlukan waktu selama 2 + 2 + 7 = 12 satuan waktu c        B  –  F – I memerlukan waktu selama 3 + 3 + 5 = 11 satuan waktu d        C – G  – I memerlukan waktu selama 6 + 8 + 5 = 19 satuan waktu Jalur kritis ini perlu mendapatkan perhatian serius mengingat beberapa hal berikut
  1. Jalur kritis menyoroti aktivitas –aktivitas yang harus dilakukan dengan cepat, bila mana diinginkan waktu penyelesaian yang lebih pendek.
  2. Setiap penundaan pada setiap aktivitas yang masuk dalam jalur kritis akan menyebabkan penundaan penyelesaian seluruh rangkaian pekerjaan.
  3. Setiap perencanaan pendahuluan dan perbaikan sepanjang jalur kritis mungkin akan menyebabkan jalur lain menjadi kritis.
Aktivitas Semu (Dummy) Keterbatasan – keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK) Faktor-faktor penting yang membatasi penerapan metode jalur kritis adalah:
  1. MJK mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu.
  2. MJK tidak memasukkan gagasan analisis statistic dalam menentukan perkiraan waktu.
  3. MJK merupakan model perencanaan static dan bukunya alat control yang dinamik.
Program Evalution and Review Technique (PERT) Perubahan konsep MJK dengan memasukkan beberapa hal seperti:
  1. Teori probabilitas yang berguna untuk memperhitungkan ketidakpastian masa yang akan datang.
  2. Gagasan analisis untuk memperkirakan standart penyimpanan waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan.
  3. Membuat model yang baru sebagai alat control yang dinamik: model tersebut terkenal dengan Program Evaluation and Riview Technique(PERT)
Di dalam PERT ini digunakan 3 macam perkiraan waktu yaitu:
  • Waktu yang paling optimis merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling pendek, jikalau semua pekerjaan berjalan dengan lancer.
  • Waktu yang paling pesimis merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling panjang, dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan penundaan.
  • Waktu normal merupakan kemungkinan waktu penyelesaian sebagaimana biasa terjadi.
Dengan menggunakan ketiga jenis waktu tersebut dihitung waktu yang diharapkan (Wh) dengan rumus : Wh =       Wo + 4 Wn + Wp

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti:
  1. Resiko hilang dan rusak
  2. Biaya pemeliharaan dan pengawasan yang tinggi
  3. Resiko using
  4. Uang yang tertanam di persediaan terlalu besar
Jumlah pemesanaan yang ekonomis diperbaruhi oleh 4 faktor yaitu:
  1. Jumlah kebutuhan bahan baku pertahun
  2. Biaya pemesanan
  3. Biaya penyimpanan
  4. Harga bahan baku
Pemeliharaan Peralatan Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain:
  1. Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal.
  2. Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi.
  3. Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga meyebabkan turunnya pendapatan perusahaan.
  4. Perusahaan terpaksa harus membayar claim karena penyerahan yang tidak tepat.
  5. Menimbulakan keengganan para pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan karena dianggap tidak menepati janji.
Organisasi  Pemeliharaan Peralatan Terdapat 2 sistem untuk mengorganisasi pemeliharaan ini yaitu:
    1. Di desentralisir menurut pusat biaya atau departemen
Keuntungan cara desentralisasi antara lain:
  1. Tenaga mekanik akan mengerti betul penggunaan dan karakteritis alat-alat yang harus mereka pakai.
  2. Mempermudah pimpinan mengarahkan orang-orang untuk mngerjakan pekerjaan-pekerjaan yang harus cepat selesai.
  3. Kontrol pemeliharaan dapat lebih ditingkatkan, sehingga perbaikan-perbaikan besar dapat lebih diperkecil.
Kelemahannya:
  1. Fleksibilitas sangat rendah
  2. Terdapatnya duplikasi tenga kerja
  1. Sentralisasi
Kenuntungan-keuntungan cara ini yaitu:
  1. Tidak terdapat duplikasi alat-alat dan tenaga kerja dan persediaan suku cadang.
  2. Fleksibilitas yang tinggi
Kelemahannya:
  1. Memerlukan tenaga kerja yang dapat menangani berbagai bidang atau memerlukan tenaga kerja spesialisasi cukup banyak.
  2. Memerlukan perencanaan
  3. Sulit untuk menetapkan pembagian tugas dengan baik
  4. Beban pekerjaan bagian pemeliharaan semakin berat
Pengawasan kualitas dan Inspeksi Terdapat 4 tahap dalam pengawasan kualitas yaitu:
  1. Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntunan pasar.
  2. Tahap penentuan disain teknis untuk mencapai target tuntunan pasar.
  3. Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas bahan yang dipakai dan operasi produksi.
  4. Tahap penggunaan di lapangan, dimana poemasangan akan berpengaruh kepada kualitas akhir.
Bagan pengawasan Dibagi dalam 2 kategori:
  1. Penyimpanan-penyimpanan yang tidak dapat ditentukan
  2. Penyimpanan-penyimpanan yang dapat ditentukan
LOKASI DAN LAYOUT PABRIK Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pabrik Ada bebera[a factor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru yaitu:
  1. Dekat dengan pasar
  2. Dekat dengan bahan baku
  3. Ongkos transportasi
  4. Penyediaan tenaga  kerja
  5. Penyediaan sumber tenaga/energy
  6. Lingkungan sekitar
  7. Iklim
Cara Penentuan Lokasi Pabrik
  1. Cara Kualitatif
Cara yang paling sederhana yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap factor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternative lokasi.
  1. Cara Kuantitatif
Ada 2 cara yaitu:
  1. Cara yang sederhana
Merupakan usaha mengkuantifikasi hasil analisis kualitatif yang telah dilakukan dengan cara memberikan nilai pada masing-masing criteria.
  1. Cara yang komplek
Menggunakan rumus matematika dan menggunakan model tertentu. Layout fasilitas Produksi Merupakan pengaturan dan penempatan alat, tenaga kerja,  dan kegiatan-kegiatan di dalam produksi. Tujuannya adalah:
  1. Untuk meminimumkan biaya pengankutan dan penanganan
  2. Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan
  3. Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efisien baik bagi karyawan maupun untuk penyimpanan
  4. Untuk melakukan pekerjaan yang efisien
  5. Untuk memudahkan pengawasan pekerjakaan bagi mandor.
Layout dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1)      Process Layout Merupakan penyusunan fasilitas produksi dimana mesin-mesin yang mewmpunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat yang tertentu. 2)      Product Layout Merupakan pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksiny. Penggunaan produck layout ini akan ekonomis apabila memenuhi syarat barikut: a        Volume produkdi cukup sesuai dengan kapasitas penggunaan mesin dan peralatan yang dipasang. b        Permintaan akan barang yang dihasilkan cukup stabil c        Barang yang dihasilkan terstandardisir d        Komponen-komponen dapat saling ditukarkan e        Penyediaan material

Sabtu, 28 November 2009

Pengertian Organisasi (didapat dari buku)

1. Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia)
2. Organisasi adalah sistem sosial yang memiliki identitas kolektif yang tegas, daftar anggota yang terperinci, program kegiatan yang jelas, dan prosedur pergantian anggota. (Janu Murdiyamoko dan Citra Handayani, Sosiologi untuk SMU Kelas I)

Pengertian organisasi berikut ini didapat dari artikel yang berjudul “Pengertian, Definisi dan Arti Organisasi - Organisasi Formal dan Informal - Belajar Online Lewat Internet Ilmu Manajemen” oleh godam64
tanggal 16 Februari 2008 (http://organisasi.org/pengertian_definisi_dan_arti_organisasi_organisasi_formal_dan_informal_belajar_online_lewat_internet_ilmu_manajemen)


3. Menurut Stoner, organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
4.Menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
5. Menurut Chester I. Bernard, organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
Selanjutnya, pengertian di bawah ini diambil dari Wikipedia, tanggal 16 Februari. Alamat web/halaman: http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi

6. Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang sama. Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak cara.

Pengertian di bawah ini diperoleh dari artikel yang berjudul PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN STRESS DIHADAPKAN DENGAN KONSELING DALAM TINGKAT PRODUKTIFITAS DAN PRESTASI KERJA SUATU ORGANISASI oleh : Mistiani, S.sos, Puslitbang Strahan Balitbang Dephan
(http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?vnomor=18&mnorutisi=9) 16 Februari

7. Organisasi adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.

Pengertian selanjutnya diperoleh dari artikel yang berjudul “Manajemen Konflik Dalam Organisasi” oleh fickry tanggal 16Februari(http://defickry.wordpress.com/2007/09/13/manajemen-konflik-dalam-organisasi/)

8. Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi lewat hirarki otoritas dan tanggungjawab (Schein). Karakterisitik organisasi menurut Schein meliputi : memiliki struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian yang lain untuk mengkoordinasikan aktivitas di dalamnya.

9. Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu (Kochler).

10. Organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama.

Jumat, 20 November 2009

Penyebab Pemanasan Global

Efek rumah kaca

Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F)dari temperaturnya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.

Efek umpan balik

Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.

Variasi Matahari

Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swiss menyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat "keterangan" dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberi peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat "keterangannya" selama 30 tahun terakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemansan global. Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa tidak ada hubungan antara pemanasan global dengan variasi Matahari sejak tahun 1985, baik melalui variasi dari output Matahari maupun variasi dalam sinar kosmis.

Etika Manajerial

Ricky W. Griffin dalam bukunya yang berjudul Business mengklasifikasikan etika manajerial ke dalam tiga kategori:

Perilaku terhadap karyawan

Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta ruang pribadi dan penghormatan. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah pekerja karena tahu pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran takut kehilangan pekerjaannya.

Perilaku terhadap organisasi

Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. Masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan. Masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun merugikan atasannya. Misalnya, menerima suap Sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain.

Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain—seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.

KOMPUTER DAN PEMERINTAHAN

apa yang ada fikirkan ketika mendengar kalimat "KOMPUTER DAN PEMERINTHAN"
 

Kepemimpinan

Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri.

Gaya kepemimpinan

  1. Otokratis. Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Jadi kekuasaanlah yang sangat dominan diterapkan.
  2. Demokrasi. Gaya ini ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan demokratis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
  3. Gaya kepemimpinan kendali bebas. Pemimpin memberikan kekuasan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif.

Cari Blog Ini