Selasa, 06 November 2012

Definisi Fotografi Dan Kamera


Fotografi:
Fotografi ( Photography ) berasal dari kata Foto ( Cahaya ) dan Graphia ( menulis / menggambar ), sehingga dapat diartikan bahwa fotografi adalah suatu teknik menggambar dengan cahaya. Atas dasar tersebut, jelas bahwa cahaya sangat berperan penting dan menjadi sumber utama dalam memperoleh gambar.

Kamera SLR:
Kamera SLR ( Single Lens Reflex ) atau D-SLR ( Digital ) merupakan kamera dengan jendela bidik ( viewfinder ) yang memberikan gambar sesuai dengan sudut pandang lensa melalui pantulan cermin yang terletak di belakang lensa. Pada umumnya kamera biasa memiliki tampilan dari jendela bidik yang berbeda dengan sudut pandang lensa karena jendela bidik tidak berada segaris dengan sudut pandang lensa.

Seperti dibahas terdahulu, fotgrafi berkaitan erat dengan cahaya, maka kamera berfungsi untuk mengatur cahaya yang ditangkap image sensor ( sensor gambar pada kamera digital atau film pada kamera konvensional ). Untuk mengatur cahaya, terdapat 2 hal mendasar dalam kamera, yakni Shutter Speed ( Kecepatan Rana ) dan Aperture ( Diafragma ).

Teknik Dasar Fotografi



Pasti temen-temen semua yang udah lama berkecimpung dengan dunia fotografi nggak bakal asing dengan istilah Arperture, Shutter speed, ISO, Exposure,  dan istilah-istilah lain. kadang juga sering denger fotogtafer yang bilang "Kok kayaknya exposurenya terlalu gelap yah?" Apa gak terlalu OE (Over exposed) tuh poto? Lha dalah.. exposure saya harusnya gimana to?

Jangan khawatir dan bingung dengan intilah-istilah aneh di atas friend. aku bakal membagi secuil ilmu yang aku pernah dapet tentang fotografi. tapi bukan berarti aku udah jago fotografi ya,,aku juga seorang Newbie kok yang bakal terus belajar,,dan aku membagi artikel ini juga berdasar pada artikel-artikel yang udah banyak di share di dunia maya kok.

dan satu hal yang pertama dan utama untuk belajar FOTOGRAFI adalah menegtahui teknik dasarnya yaitu... EXPOSURE...
dan moga-moga temen-teman yang baca artikel ini, amal ibadahnya diterima di sisinya,,eh salah maksudnya teman-teman akan mendapatkan sesuatu yang baru dan dapat di langsung dicoba di teknik fotografi.

Setelah membaca artikel ini insyaAllah teman-teman semua gak benar-benar awam lagi dengan yang namanya: Aperture, Shutter Speed dan ISO, istilah-istilah seperti Aperture Priority, Shutter Priority, Manual Aperture and Shutter dan kapan paling efektif untuk memakainya. tau apa itu Panning teknik dan bagaimana sih biar bisa panning?,.lalu apa ituDepth of Field, Mengerti tentang Shutter Speed tentang pembekuan gerakan (Freezing), menghasilkan efek arus (flowing effect)

oke deh langsung aja...tapi sebelumnya kamera DSLR (maap buat yang camdig mungkin lain kali aku share teknik tentang camdig) silahkan di setting pada posisi Manual, karena percuma dong punya DSLR pake full auto mending ganti camdig aja om,hehe...:p

Kamera yang aku pakai adalah DSLR Canon EOS 1000d tapi secara garis besar basic dari setiap DSLR itu sama kok dan bisa di implementasikan di fotografi secara general (dan bagi yang bebeda "agama" monggo menyesuaikan). 

TAKE A NICE EXPOSURE
Ok. Kalau teman-teman bertanya "Seharusnya exposure saya gimana sih?" yah gampang sih jawabnya, "Exposure teman-teman harus bener!" ya kan? bener itu gimana ya sesuai kebutuhan,,tetapi pada umunya yang diharapkan Exposure itu seimbang bukan Over atauUnder. Nah, exposure itu bisa di golongkan kepada 3 hal yang saling erat hubungannya, mereka adalah:
  1. Aperture = bukaan diafragma lensa biasanya dalam ukuran f/2.8, f/5.6 dan seterusnya
  2. Shutter Speed = bukaan berapa lama film menerima cahaya sewaktu diafragma di buka; dalam ukuran 2s, 1/250s ,1/500s, dan seterusnya (s = seconds, detik)
  3. ISO, Speed of the film = internasional stteman-temanrd untuk sensitifnya film. contoh: ISO 400 lebih sensitif daripada ISO 200, ISO 200 lebih sensitif daripada ISO 100, dan seterusnya.
di dalam seting kamera (pada bagian atas body ada lingkaran yang bisa diputer-puter) ada istilah Manual (M), Aperture Priority/Arperture Value (pada nikon: A canon: AV), Shutter Priority (nikon: S canon: TV), Automatic? kan lebih asik automatic dong? 

"Ok, bukannya kalau kamera di set P (Automatic atau Program Mode) terus kan tinggal jepret aja om kan semuanya sudah di atur otomatis, nah terus ngapain harus ngerti 3 bahasa aneh di atas coba?". Nah kalo temen-temen sudah puas sama P (Automatic atau Program Mode) exposure setting camera kalian, ya ngapain teman-teman beli DSLR dan baca baca artikel ini?

kenapa sih kita harus ngerti 3 istilah diatas karena kalau kita menguasai dasar-dasarnya pasti kita bakalan lebih mendapatkan exposure yang lebih baik atau lebih banyak kesempatan teman-teman akan mendapatkan exposure yang sempurna. Bukankah lebih baik untuk mempelajari Manual to? 

Nah sekarang coba liat di viewfinder (itu lho kotak kecil yang teman-teman lihat di camera untuk motret) di sana pasti ada semacem gini nih: +'''''0'''''''- ya kan? Nah jika teman-teman memutar control dial (itu lho yang kaya  scroll mouse) di camera temen-temen, tanda panah akan bergeser sesuai dengan yang kalian hendaki, jika teman-teman mutar ke kanan, panahnya ke kanan, kalo ke kiri ya panahnya ke kiri. Biasanya kalau ke kiri valuenya semakin besar atao ke positif kalo ke kiri valuenya semakin kecil dan ke arah negatif. 

Aperture priority (biasanya A atau Av)
Dalam mode AV ini, kalian memilih lens aperture (bukaan diafragma seperti pupil mata) secara manual, sedangkan secara otomatis kamera teman-teman akan menghitung berap shutter speedyang pas. Coba set camera teman-teman ke Aperture Priority, nah di Aperture priority, teman-teman ngatur Aperturenya secara manual, dan camera teman-teman akan mengatur Shutter Speed secara otomatis untuk memberikan exposure yang kamera teman-teman pikir "PERFECT". 

 Umumnya Aperture Priority ini dipakai bila keadaan:
1. Cahaya sekeliling sangat minimal. Contoh: dalam event wedding atau dalam event pesta wisuda silahkan untuk setting kamera ke A pada bukaan yang besar (yang angkanya kecil), karena kamera kalian lah yang akan memilih shutter secepat mungkin untuk mendapatkan exposure yang sempurna dan dengan setting Aperture yang dihendaki.
2. jika temen-temen menginginkan maksimum depth-of-field (ruang tajam) dan objectnya tuh tidak bergerak jadi semua akan tampak jelas dan tidak ada blur. pilihlah Aperture sekecil mungkin untuk memaksimumkan Depth of Field (akan di bahas di bawah ini) 

Shutter Priority (biasanya S)
Di dalam mode ini, teman-teman memilih shutter speed secara manual dan meter kamera teman-teman akan memilih aperture secara otomatis. Sama dengan Aperture Priority tetapi kali ini yang teman-teman prioritaskan, dalam kata lain yang teman-teman bisa ngatur itu yah shutter speednya, camera teman-teman akan mengatur Aperture secara automatis yang di pikir kamera teman-teman exposurenya "PERFECT". 

Karena hanya dengan Shutter Priority ini lah kita bisa:
a. FREEZE MOTION = pembekuan gerakan yang terekam di film, dan
b. IMPLYING MOTION = untuk menghasilkan flowing effect, yang bersifat memberikan efek gerakan
shutter maksimal dapat digunakan pada:
. Panning teknik. Panning adalah teknik perekaman object yang bergerak sehingga menghasilkan effect gerakan dan bisa terlihat jika object yang terfokus adalah object yang sedang moving atau bergerak. (akan dijelaskan lebih lanjut disini
Contoh Panning: 

Ok, ada 3 rahasia untuk mendapatkan hasil panning yang memuaskan:
Rahasia #1: Teman-teman harus PARALEL dengan object yang bergerak itu. Dari contoh di bawah ini, tahap awal siapkan kamera dan tunggu sampai mobilnya tuh persis di depan kalian, dan langsung pencet shutter dengan badan mengikuti arahnya mobilnya melaju setelah memencet shutternya.
Rahasia #2: Pilihlah Shutter Speed yang paling cocok untuk objek yang bergerak itu. Biasanya aku pakai Shutter 1/20 atau 1/30
Rahasia #3: Jangan pakai tripod. Pakailah badan teman-teman sebagai tumpuan yang mengayun dari kiri ke kanan atau sebaliknya searah dengan object yang akan di potret.

Manual Exposure (biasanya M)
Nah Manual Exposure ini lah yang memungkinkan kita mengatur sendiri panah2 tadi yang sudah aku jelaskan di atas untuk mendapatkan exposure yang KITA hendaki "PERFECT EXPOSURE" sekali lagi, bukan kamera kita yang mikir perfect tapi kita sendiri. Karena di Manual inilah kita bisa mengatur Aperture dan Shutter Speed secara manual.

"Nah terus apa hubungannya di antara tiga bahasa aneh dan jelek di atas itu, apa sih tadiAperture, Shutter Speed dan ISO, huh?" Ok. Nih aku jelasin yah. 

1. APERTURE (Diafragma)
Aperture adalah bukaan lensa untuk mengatur berapa banyak cahaya yang masuk. Ukuran aperture biasanya bisa di liat dengan f/ number. Semakin besar nomer f/ nya semakin kecil bukaan lensanya. Dengan kata lain, semakin kecil nomer f/ nya, semakin GEDE bukaan lensanya. CONTOH: f/2.8 bukaannya lensanya tuh lebih besar daripada f/11. Aperture ini lah yang biasanya orang orang di kritik fotografer.net pada bilang "Wahhhh bagus bener DOFnya, bagus bener pemteman-temanngannya!" Nah sekarang ngerti kan kalo Aperture ini adalah sang komandan yang bertanggung jawab atas wilayah ketajaman di dalam satu foto. DOF, kepanjangan dari Depth-of-Field, yaitu wilayah di sekeliling subject yang di rekam oleh camera yang layak tampil tajam di hasil potonya. 

Aperture1 
(Semakin besar aperture kita, semakin sedikit wilayah ketajaman poto kita, shallow depth-of-field):

Nah di contoh ini yang diambil di teras kosan dengan objek kucing yang sedang nangkrimg diatas pager, data photo adalah: 1/200s f/3.5 panjang fokal 200mm. Kalo teman-teman perhatiin, tuh di backgroundnya ga keliatan apa apa yah? Jelek yah poto ini? aku memang sengaja mau lebih fokus ke kucingnya saja, jadi waktu motret ini aku nggak peduli ama background jadi ya aku pilih aja f/3.5 nah Aperture ini namanya "Big Aperture" kalo lebih besar lagi adalah f/1.8. 









ruang tajam sempit

Aperture2 
(Semakin kecil aperture kita, semakin banyak wilayah ketajaman poto kita, bigger depth-of-field): 

ruang tajam luas

Nah di contoh yang ini, data potonya adalah: 1/100s f/22.0 at 18mm. Kalo sekali lagi teman-teman perhatiin deh, tuh dari depan dari sawah yang ijo itu sampe belakang pohon dan gunung kan semuanya fokus. Dengan ini, dapat disebut dengan istilah "Small Aperture" kalo lebih small lagi ya f/32.

Ukuran Aperture dalam perbedaan ukuran satu stop adalah:
f/2 -> f/2.8 -> f/4 -> f/5.8 -> f/8 -> f/11 -> f/16 -> f/22
Dari f/2 sampe ke f/2.8 di katakan Aperturenya turun 1 stop dalam kata laen -1. Dari f/4 turun 3 stop ke f/11. Di katakan turun adalah jumlah cahaya yang masuk melalui diafragma kan lebih sedikit jadi oleh karena itu di katakan turun. 


2. SHUTTER SPEED (Kecepatan penutup lensa) 

Nah apa ini? Kalo tadi Aperture kan ngatur berapa banyak cahaya yang masuk kan? Nah kalo Shutter Speed ini ngatur berapa lama cahaya itu masuk ke film. Contohnya: shutter speed 2s (2 detik) tentunya cahaya yang masuk lebih lama ya kan? kalo shutter speed 1/1000s ( 1/1000 detik lho) ya jelas aja cahaya yang masuk cuman sekilat aja. Gampang kan? 

Shutter speed 1 
(semakin lambat shutter speed, cahaya yang di peroleh film akan semakin banyak



Shutter speed 2 
(semakin cepat shutter speed, cahaya yang di peroleh film akan semakin sedikit, lebih untuk ke FREEZE MOTION, yakni untuk membekukan gerakan)

Freezing

Nah di contoh di atas, kali ini kelakuan teman-temanku yang pengen di foto sambil loncat. Oleh karena itu aku pilih fast shutter speed untuk membekukan gerakan temanku yang yang sok-sok'an bisa kungfu ini.
Urutan Shutter Speed dalam perbedaan ukuran satu stop adalah: 
1/8 -> 1/15-> 1/30 ->1/60 ->1/125 ->1/250 ->1/500 ->1/1000 (dalam detik)

3. ISO, Speed of Film 
Begini saja, anggap saja ISO ini adalah kunang-kunang yang bekerja di dalam camera teman-teman. Kalo di camera diset ke ISO 400 berarti temen-temen mempunyai 400 kunang-kunang yang bekerja, jika teman-teman set camera teman-teman ke ISO 100 berarti teman-teman cuman punya 100 kunang-kunang untuk bekerja di dalam kamera teman-teman.

Nah ukuran ISO dalam perbedaan satu stop adalah:
100 ->200 ->400-> 800 ->1600
ISO 800 adalah 3 kali lebih sensitif daripada ISO 100 (lebih sensitif terhadap cahaya 3 stop), tetapi hasil potonya mungkin agak grainy (seperti berpasir) Nah dalam hal ini lah yang harus menjadi pertimbangan teman-teman kapan harus kompensasi demikian.


nah itu tadi sedikit ulasan tentang teknik dasar fotografi yaitu exposure,bagi yang penasaran langsung ambil SLR nya dan langsung aja di praktekin ya,,untuk trik lain akan di bahas di lain kesempatan,,dan tetap disaluran yang sama jangan ganti chanel anda..selamaat mencoba..

sampai jumpa di bahasan yang lain..
salam jepreet..!!

Tugas 4


Demo Mahasiswa

ᴥ Definisi
Demonstrasi atau unjuk rasa menurut kamus besar Bahasa Indoesia adalah pernyataan proter yang dikemukakan secara masal.
Unjuk rasa atau demonstrasi (”demo“) adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secarapolitikolehkepentingan kelompok.
Unjuk rasa atau demonstrasi (”demo“) sesungguhnya sih sulit untuk mengecap mana yang baik dan mana yang tidak baik, tapi citra demo sendiri untuk saat ini mulai kurang seperti kehilangan jiwanya dalam mengeluarkan aspirasinya, lebih banyak kurangnya dari pada mengena untuk dapat tujuanya

ᴥ Penyebab
        Unjuk rasa atau demonstrasi (”demo“) umumnya dilakukan oleh kelompok mahasiswa yang menentang kebijakan pemerintah, atau para buruh yang tidak puas dengan perlakuan majikannya. Namun unjuk rasa juga dilakukan oleh kelompok-kelompok lainnya dengan tujuan lainnya. Adanya provokasi. Sikap para demonstran yang menganggap pendapat mereka paling benar.

ᴥ Seperti apa demo yang baik
         Sekarang sudah bukan zamannya lagi mahasiswa berteriak-teriak secara lugas meminta kebijakkan dibijakkan. Tidak malukah mereka dengan para pendahulu yang berjuang? Yang awalnya dengan bambu runcing dan kekerasan, kemudian beralih pada cara berjuang yang lebih terpelajar, dengan pikiran dan politik yang terstruktur rapi. Kaum pelajarnya mengekspresikan suara hati melalui tulisan dan karya menakjubkan. Mereka juga mengadakan kongres yang damai, yang membuahkan hasil signifikan seperti sumpah pemuda. Itulah masa kebangkitan nasional.Kebangkitan manusia Indonesia dari keterpurukan ilmu. Titik semakin cerahnya kemerdekaan bangsa. Harusnya budaya berpikir yang demikianlah yang dikembangkan oleh mahasiswa sekarang. Contoh, untuk menolak korupsi, mereka harusnya juga memikirkan bagaimana caranya agar aksi berarti, mengena sasaran dan membuat perubahan. Jadi, bukan asal demo yang penting ramai dan melampiaskan amarah.
Proteslah kebijakan yang kurang bijak dengan karya yang luar biasa. Jika ingin menyampaikan aspirasi bersama-sama, persiapkan argument dan strategi dengan baik, rapi dan terstruktur. Bukan sekedar suara, spanduk dan emosi. Persiapkan, agar tidak mengganggu kepentingan umum yang tidak harus terganggu.

ᴥ Seperti apa tanggapan yang di inginkan
Seharusnya Aksi Demo Sebaiknya Damai dan Simpatik.
“Pada prinsipnya setiap manusia itu baik dalam bentuk kelompok dan masyarakat selalu ingin didengar, disapa dan diayomi.”
Salah satu cara menanggapi demo dengan cara di dengarkan, dan sama-sama mencari solusinya. Tidak ada pihak yang di kecewakan satu sama lain. Semua dilakukan dengan kepala dingin, dengan cara musyawarah.

ᴥ Solusi
Tidak mencari masalah baru
Dibicarakan secara musyawarah dan mufakat
Dibicarakan dengan kepala dingin
Tidak semaunya sendiri
Tidak anarkis
Mematuhi aturan yang sudah ada,dalam artian aturan yang memang benar(sesuai)               

Tugas 3


Definisi Pemuda
Jika berbicara tentang pemuda maka yang akan terpikir ada dua hal, yaitu pertama dari segi usia pemuda dapat dilihat dari perkembangan psikologis. Secara psikologis pemuda lebih identic dengan remaja dan dewasa awal. Pada tahap perkembangan ini manusia mempunyai sikap yang lebih memberontak, penuh dengan inisiatif, kreatif, cenderung antikemapanan, dan penuh dengan segala intrik yang bertujuan untuk membangun kepribadian. Kedua lebih kepada jiwa yang dimilikioleh orang yang bersangkutan. Pemuda tidak lagi dibatasi oleh usia dan perkembangan psikologis.
Pemuda lebih dilihat pada jiwa yang dimiliki oleh seseorang. Jika orang tersebut memiliki jika yang suka memberontak, penuh inisiatif, kreatif, antikemapanan, serta ada tujuan lebih membangun kepribadian, maka orang tersebut dapat dikatakan sebagai pemuda. Acuan yang kedua inilah yang pada masa lalu digunakan, sehingga pada saat itu terlihat bahwa organisasi pemuda itu lebih banyak dikendalikan oleh orang-orang yang secara usia sudah tidak muda lagi, tetapi mereka mempunyai jiwa pemuda. Oleh sebab itu kelemahan dari pemikiran yang kedua itu organisasi kepemudaan yang seharusnya digunakan sebagai wadah untuk berkreasi dan mematangkan para pemuda dijadikan kendaraan politik, ekonomi, dan sosial untuk kepentingan perorangan dan kelompok. Berdasarkan dua pemikiran tersebut, maka timbul pertanyaan untuk mendefinisikan pemuda itu sebaiknya yang mana, didasarkan pada usia atau pada jiwa yang dimiliki oleh seseorang ? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, dapatlah dilihat dari berbagai sudut. Perkembangan psikologis memang melihat pemuda didasarkan pada tugas perkembangan seseorang. Pemuda ditinjau dari perkembangan psikologis diwakili oleh remaja dan dewasa awal. Usia berkisar antara 10 sampai 24 tahun (WHO). Sedangkan United Nations General Assembly melihat pemuda adalah individu yang berusia antara 15 sampai 24 tahun. Definisi dari UNGA sama dengan definisi yang diberikan oleh World Bank. Sedangkan National Highway Traffic Administration memberikan batasan pemuda berusia antara 15 sampai dengan 29 tahun. Berdasarkan definisi pemuda ditinjau dari usia dapat dilihat bahwa individu yang berusia diatas 15 tahun dan dibawah 30 tahun. Jika melihat usia, maka pemuda terbagi ke dalam dua fase yaitu fase puber berusia antara 10 sampai 21 tahun, dan fase kedua dewasa awal berusia antara 21 sampai 35 tahun.
Selain didasarkan pada usia pemuda juga dapat dilihat dari sifat/jiwa yang mengiringinya. Jika didasarkan pada sifat maka pemuda mempunyai ciri-ciri :

1. Selalu ingin memberontak terhadap kemapanan. Hal ini lebih disebabkan karena pada usia ini seorang pemuda sedang mencari identitas diri. Keinginan untuk diakui dan ingin mendapatkan perhatian mendorong pemuda untuk berbuat sesuatu yang ”tidak biasa-biasa saja dan sama dengan yang lain”. Ditinjau dari sisi positif perilaku ini akan memunculkan kreatifitas, akan tetapi disisi lain akan muncul penentangan dari pihak lain khususnya pihak orang dewasa yang sudah mapan.

2. Bekerja keras dan pantang menyerah. Sifat kedua ini berhubungan erat dengan sifat pertama. Kerja keras dan pantang menyerah inilah yang mendorong pemuda berlaku revolusioner. Perilaku revolusioner inilah yang memunculkan anggapan bahwa pemuda itu tidak berpikir panjang sehingga akan berpotensi untuk menimbulkan konflik baik itu dengan sesama pemuda maupun dengan orang tua.

3. Selalu optimis. Sifat ini sangat menunjang sifat kerja keras dan pantang menyerah. Sifat optimis ini akan mendorong pemuda selalu bersemangat berusaha untuk mencapai cita-citanya.
Berdasarkan dua tinjauan tersebut, mendefinisikan pemuda itu tidaklah mudah. Hal ini disebabkan karena tidak hanya dari sisi usia bahwa seorang individu dikatakan muda, akan tetapi juga harus
ditunjang oleh sifat/jiwa yang berbeda dengan golongan usia lainnya. Seseorang yang berusia muda belum tentu dapat dikatakan pemuda jika sifat/jiwanya tidak mencerminkan seorang pemuda Demikian juga sebaliknya seseorang yang sudah tidak masuk kategori muda secara usia belum tentu tidak mempunyai sifat/jiwa seperti pemuda pada umumnya. Untuk lebih mudahnya definsi pemuda haruslah didasarkan pada usia yaitu usia antara 13 sampai 35 tahun dan harus mempunyai sifat/jiwa pemberontak, pekerja keras, pantang menyerah, serta selalu optimis.

Kiprah Pemuda Indonesia
Kiprah pemuda Indonesia tidak dapat dilepaskan dengan perkembangan sejarah Indonesia. Semua perkembangan sejarah Indonesia hampir selalu dimulai dari kiprah pemuda. Berdirinya Budi Utomo tidak terlepas dengan keinginan para pemuda pada saat itu untuk keluar dari belenggu penjajahan. Budi Utomo ini dapat dikatakan sebagai cikal bakal lahirnya Sumpah Pemuda. Demikian juga pada masa perjuangan melawan penjajah kirpah pemuda sangat terasa. Hal ini dapat dilihat dari keterlibatan pemuda dalam memanggul senjata dengan membentuk Tentara Pelajar Indonesia. Selanjutnya kiprah pemuda semakin nyata dalam perjalanan mengisi kemerdekaan. Jatuhnya orde lama dan orde baru tentunya tidak terlepas dari peran pemuda secara keseluruhan dan mahasiswa secara khususnya. Kiprah pemuda Indonesia ternyata tidak hanya di sektor politik dan di dalam negeri, akan tetapi juga merambah sektor-sektor lainnya. Berbagai prestasi gemilang baik itu dalam olah raga, seni, maupun akademik sudah dibuktikan oleh pemuda Indonesia. Di bidang olah raga siapa tidak Rudy Hartono, Liem Swie King sampai Taufik Hidayat. Demikian juga dari Elly Pical dan Chist John. Mereka tidak hanya dikenal di dalam negeri tetapi sudah merambah ke negara-negara lainnya. Di bidang seni siapa tidak mengenal Ruth Sahanaya sampai Gita Gutawa yang mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Yang paling membanggakan juga ternyata intelektual muda Indonesiapun tidak ketinggalan dalam mengharumkan nama Indonesia. Sudah banyak medali dan penghargaan lain yang diraih intelektual muda Indonesia pada kancah Olimpiade Akademik seperti Olimpiade Fisika, Kimia, Asstronomi, dan Matematika. Kiprah para pemuda ini di kancah dunia tentulah membanggakan nama Indonesia ditengah keterpurukan negeri ini akibat korupsi dan kesalahan urus lainnya. Tinggallah bagaimana negara ini dapat menjaga aset berharga bangsa ini agar disaat nanti dapat menjadi contoh bagi pemuda-pemuda lainnya dari generasi berikutnya untuk berprestasi minimal sama atau bahkan lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya. Inilah salah satu tugas dari Menegpora.

Peran Pemuda dan Masyarakat
adalah berperan aktif dalam segala aspek pembangunan nasional dalam rangka : menjaga dan menumbuhkembangkan wawasan kebangsaan, menjaga keutuhan Negara Kesatuan RI, terlibat aktif dalam penyusunan kebijakan, pengembangan pendidikan politik dan demokratisasi. Kemudian pemuda berperan aktif tersebut dalam rangka : pengembangan sumberdaya ekonomi, pemberdayaan masyarakat, pengembangan seni dan budaya, pengembangan IPTEK, pengelolaan lingkungan hidup dan penanggulangan masalah sosial dan bencana alam.




Cari Blog Ini