Kamera DSLR ( Digital Single Lens Reflex ) saat ini bukan lagi barang mewah yang hanya digunakan oleh photografer profesional saja. Dengan pilihan model dan harga kamera DSLR yang begitu beragam sudah barang tentu membuat seorang untuk membeli DSLR sesuai kebutuhannya untuk kerja, hobby atau pun untuk kebutuhan pribadi. Mungkin sebahagian pengguna awam yang menggunakan kamera DSLR merasa minder dan iri dengan para photografer profesional karena hasil gambar yang di hasilkan oleh photografer pro lebih memuaskan di bandingkan dengan hasil jepretan permula atau pengguna awan padahal sama-sama menggunakan kamera DSLR, hal ini wajar-wajar saja karena photografer pro sudah pasti memiliki pengalaman dan pengetahuan lebih di bandingkan mereka yang pemula. oleh karena ini tidak salahnya kita untuk meningkatkan kemampuan kita di bidang photografi walau kita belum di sebut seorang photografer profesional namun kita juga dapat menghasilkan karya gambar yang tidak kalah bagusnya. berikut congkel.com akan membahas bagaimana cara mengoptimalkan kamera DSLR anda untuk dapat menghasilkan karya photografi yang memukau.
1. Pemilihan Format Gambar
Format gambar sangat menentukan hasil jepretan anda karena ukuran dan format adalah rajanya dalam dunia photografer makin tinggi resolusi gambar makin bagus sebuah foto. Pada kamera DSLR saat ini terdapat dua pilihan format gambar yaitu RAW dan JPEG. File RAW adalah hasil gambar yang benar-benar murni dari hasil olahan sensor kamera DSLR tanpa ada perngurangan pilex sedikitpun. Jangan khawatir untuk soal aplikasi pengolah file RAW karena saat ini banyak sofware pengolah foto yang sudah mengdukung format RAW.
Berikutnya adalah format JPEG ini adalah format gambar yang telah di olah oleh kamera sesuai dengan pengaturan yang telah anda setting sebelumnya.Sebenarnya tidak dilarang menggunakan format JPEG pada kamera DSLR anda selama anda dapat mensiasatinya yaitu dengan mendapat eksposure dan white balance yang tepat.
Sebahagian besar kamera DSLR saat ini sudah dapat menyimpan file dalam dua format sekaligus RAW+JPEG hal ini dapat memberi banyak pilihan bagi fotografer pemula, namun penggunaan dua format ini akan membutuhkan ruang penyimpanan yang extra hal ini sudah tidak menjadi kendala untuk saat ini karena memori saat ini hadir dalam ukuran yang lumayan besar dengan harga yang terjangkau.
2. Gunakan Autofocus
Biasanya Photografer akan menggunakan fokus manual untuk memotret objek jenis lanskap dan portrait. Namun kita akan mendapat kesuliatan saat memotret objek yang bergerak misal binatang yang sedang bergerak atau bunga yang di goyangkan oleh angin karena selain tidak mudah mendapatkan fokus saat memutar lensa akan mendapat goncangan saat tidak menggunakan tripot dalam hal ini ada baiknya untuk menggunakan autofocus yang terdapat pada kamera DSLR.
Pada umumnya kamera DSLR saat ini memiliki tiga pilihan mode untuk autofocus;
- Gunakan mode Continuous servo focus, ini sangat cocok untuk memotret objek yang bergerak karena dengan mode ini kamera akan fokus pada objek yang bergerak dan akan mengikuti terus pergerakannya hingga objek berada pada focus yang sempurna.
- Gunakan Dynamic focus mode ini akan memberikan lebih banyak titik fokus pada kamera anda mode ini sangat bervariasi pada setiap kamera DSLR namun pada umumnya digunakan pola 9-point group patternuntuk pemotretan objek yang memiliki gerak satu arah misalnya objek mobil melaju. Namun berbeda halnya bila objek yang bergerak sembarang atau tidak dapat di prediksi anda dapat memilih pola kelompok yang lebih besar.
- Mengatur frame rate (jumlah bingkai gambar atau frame yang ditunjukkan setiap detik dalam membuat gambar bergerak; diwujudkan dalam satuan fps (frames per second). semakin tinggi satuan angka fpsnya semakin halus gambar bergeraknya frame rate pada kamera DSLR berbeda-beda ada yang 5fps, 3.9fps atau 6.3fps untuk mendapatkan hasil yang memuaskan anda dapat berexperimen dengan ukuran frame rate ini.
3. Gunakan Image Stabilization
Lensa dan Sensor Kamera DSLR saat ini sudah memiliki teknologi Image Stabilization fitur ini dapat memberi hasil gambar yang halus dan tajam walau berada pada lokasi yang memilik cahaya minim dengan kecepatan 1/15 detik pada ISO 6400 akan mendapatkan gambar yang tajam walau terdapat goncangan dari tangan saat memegang kamera sebenarnya adalah untuk meredam goncangan pada kamera saat menggunakanya yang berpengaruh pada hasil gambar nantinya. Namun bila anda memiliki tripot mode ini sebaiknya di matikan saja dan beberapa merek DSLR bahkan menyarankan untuk mematikan mode Image Stabilization saat menggunakan tripot.
4. Sensor Cleaning
Sensor Cleaning perlu dilakukan pada kamera DSLR karena akan banyak debu yang hinggap di sensor DSLR banyak kamera DSLR saat ini sudah memiliki teknologi Sensor Cleaning dimana kamera akan membersihkan sensor secara otomatis layaknya seperti printer membersihkan head pada cartridge. Namun ada kalanya anda perlu membersihkan sensor secara manual perlu di ingat sensor kamera sangat sensitif berhati-hatilah dalam membersikannya dan gunakan perlalatan khusus membersikan sensor.
5.Gunakan Depth-Of-Field Preview
Kedalaman ruang atau Depth of Field (DOF) adalah rentang atau variasi jarak antara kamera DSLE terhadap subyek foto untuk menghasilkan variasi ketajaman (fokus) foto yang masih dapat diterima (tidak blur), artinya Depth of Field dipakai untuk menunjukkan ruangan tertentu di dalam foto yang mendapatkan perhatian khusus oleh mata karena adanya perbedaan ketajaman (fokus). Tombol DOF Preview adalah alat bantu yg memungkinkan kita melihat approximation(perkiraan hasil) foto yang akan terekam oleh kamera DSLR . Sehingga kita hanya bisa melihat perkiraan saja mengingat pandangan pada viewfinder akan bertambah gelap seiring dengan mengecilnya diafragma lensa. Memang agak susah menilai yang mana objeknya yang fokus/tajam dan mana yang tidak.
6. Gunakan Noise Reduction
Apabila anda menggunakan format RAW dalam mengambil gambar untuk optimasi pada postprocessing. seperti sharpening, color saturation dan juga contrast serta variable lain dalam Photoshop atau aplikasi pengolah gambar lainya. Namun ada satu pengaturan yang dapat dilakukan di dalam kamera yaitu pengaturan untuk mengurangi noise yaitu noise reduction.
Saat pengambilan gambar senja hari dan memotret bintang, situasi ini adalah minim cahaya dan memerlukan bukaan lensa dari satu detik hingga lebih dari satu jam. Exposure yang lama akan mengakibatkan noise yang berlebihan. Karena sensor digital memanas sehingga mengakibatkan gambar yang diperoleh akan menghasilkan noise yang cukup mengganggu.
Namun saat ini banyak DSLR yang sudah memiliki memiliki fasilitas noise reduction. Pengurangan dark frame adalah cara untuk meminimalkan noise gambar untuk foto yang diambil dengan waktu pemaparan yang panjang (long exposure). Ia mengambil keuntungan dari fakta bahwa komponen noise, yang dikenal sebagaifixed-pattern noise, adalah sama dari satu gambar ke gambar yang lain: yaitu noise yang berasal dari sensor (dead or hot pixels). Ia bekerja dengan mengambil gambar pada saat rana tertutup. Kamera kemudian menggunakan cara ini untuk mengidentifikasi pixel panas atau noise dan kemudian menghilangkannya. Bila anda telah lama menggunakan kamera DSLR anda ada baiknya untuk mengistirahatkannya setelah itu baru digunakan kembali untuk mendapatkan hasil yang bersih.
7. Berexperimen dengan White Balance
Kalibrasi titik berwarna putih atau white balance adalah bagian suhu warna / color temperature,dimana warna yang dianggap putih dapat bervariasi tergantung pada kondisi pencahayaan. Konsep “warna putih” menjadi bukan sesuatu yang absolut. Dengan kamera saat ini anda dapat melakukan settingan white balance sesuai selera anda dapat melakukannya secara manual ataupun menggunakan mode automatic white balance dimana kamera akan mengaturnya secara otomatis ada dapat berexperimen dengan white balance sehingga mendapatkan gambar yang memuaskan.
Demikian cara optimalkan kamera DSLR untuk hasil yang memuaskan perlu di ingat berexperimenlah dengan kamera anda dan masih banyak hal atau pengaturan lainnya yang dapat meningkatkan kualitas karya photografi anda, semoga bermanfaat.